Live Streaming Finals Badminton Ganda Putri Olimpiade Rio 2016 akan dimulai pukul 18.00. Bagi
kamu-kamu yang sudah menunggu live streaming pertandingan-pertandingan
kelas atas yang akan dimainkan oleh para bintang-bintang dunia. Berikut
ini alamat lengkap live streamingnya. Selamat menikmati.
Home » Archive for Agustus 2016
Emas Olimpiade Pertama dari Ganda Campuran Dipersembahkan Tontowi/Liliyana
Sudah
tak diragukan lagi kalau sektor ganda campuran merupakan salah satu
sektor yang paling bersinar di bulutangkis Indonesia. Berbagai gelar
penting seperti Juara Dunia, All England, sudah pernah diraih para wakil
ganda campuran Indonesia. Akan tetapi, deretan pencapaian ini terasa
belum lengkap tanpa raihan medali emas di arena olimpiade.
Selama
cabang bulutangkis dimainkan sejak Olimpiade Barcelona 1992, sudah enam
medali emas diraih bulutangkis yang merupakan olahraga kebanggaan
Indonesia. Sektor tunggal putra, tunggal putri dan ganda putra telah
menyumbang medali emas.
Akan
tetapi, dua wakil ganda campuran Indonesia selalu dihadang lawan di
final olimpiade. Pada Olimpiade Sydney 2000, pasangan Tri
Kusharjanto/Minarti Timur dikalahkan oleh Zhang Jun/Gao Ling (Tiongkok).
Sedangkan Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto di Olimpiade
Beijing 2008, gagal meraih emas setelah di partai puncak takluk dari Lee
Yong Dae/Lee Hyo Jung (Korea).
Munculnya
duet Tontowi/Liliyana di tahun 2011, membuat pasangan ini menjadi
harapan baru usai Nova pensiun setelah olimpiade. Prestasi cemerlang
sepanjang tahun 2011-2012 ternyata belum mengantarkan pasangan dari klub
Djarum ini menuju emas olimpiade di London 2012. Ternyata buah kerja
keras Tontowi/Liliyana terbayar di Olimpiade Rio 2016. Tontowi/Liliyana
sukses merebut emas dengan mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying
(Malaysia), di final, dengan skor 21-14, 21-12.
Penampilan
Tontowi/Liliyana di stadion Riocentro memang luar biasa. Sejak babak
penyisihan, Tontowi/Liliyana bahkan tak pernah kehilangan satu game pun.
“Puji
Tuhan, kami sangat bersyukur dengan emas yang dipersembahkan oleh
Tontowi/Liliyana. Saya ucapkan terima kasih kepada Tontowi/Liliyana, di
dua olimpiade tim ganda campuran dapat perak, kali ini emas di tangan
Tontowi/Liliyana,” ujar Richard Mainaky, pelatih Tontowi/Liliyana.
“Penampilan
Tontowi/Liliyana memang bagus, mereka bermain konsisten dari angka
pertama. Jujur, mereka memang sangat siap. Kita lihat saja dari babak
semifinal, kemenangan atas unggulan pertama (Zhang Nan/Zhao Yunlei –
Tiongkok), menggambarkan mereka adalah calon kuat untuk juara, dengan
catatan mereka tidak lengah,” beber Richard kepada
Badmintonindonesia.org.
“Pola
permainan mereka sudah berjalan di awal permainan. Tetapi di game
kedua, Liliyana terburu-buru, namun keduanya bisa counter lagi,” tutur
Richard.
Richard
juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada masyarakat Indonesia
yang sudah mendukung dan mendoakan Tontowi/Liliyana dalam perjuangan
membawa pulang medali emas ke Tanah Air. Tak lupa ucapan terima kasih
Richard kepada mantan pasangan main Liliyana, yaitu Nova.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Live Streaming Finals Badminton XD Olimpiade Rio 2016
Live Streaming Finals Badminton XD Olimpiade Rio 2016 akan dimulai pukul 18.00. Bagi
kamu-kamu yang sudah menunggu live streaming pertandingan-pertandingan
kelas atas yang akan dimainkan oleh para bintang-bintang dunia. Berikut
ini alamat lengkap live streamingnya. Selamat menikmati.
Related Posts:
Tontowi/Liliyana Tantang Pasangan Malaysia Di Final Olimpiade Rio 2016
Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir sukses merebut tiket final Olimpiade Rio 2016.
Mereka mengalahkan unggulan satu asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Kini, Tontowi/Liliyana kembali bersiap untuk menghadapi pasangan
Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di partai puncak.
“Setelah
ini kami akan melakukan evaluasi dan mempelajari permainan lawan. Di
Olimpiade ini apapun bisa terjadi. Kita biasanya waspada sama top
rangking, tapi malah tidak waspada sama pemain yang tiba-tiba muncul.
Jadi kami harus waspada dan jangan lengah. Kasih penampilan yang
terbaik. Jangan takabur dan tetap fokus. Siapa yang lebih siap itu yang
menang. Tinggal adu mental aja,” ungkap Liliyana.
Bisa
menembus babak final, Tontowi/Liliyana mengaku senang. Namun mereka tak
ingin terlarut dalam euforia kemenangannya di semifinal.
Tontowi/Liliyana ingin tetap fokus dan bersiap menjalani laga
terakhirnya di Olimpiade Rio 2016.
“Pastinya
senang, tapi kami nggak mau berlarut-larut senang. Karena Malaysia juga
bagus mainnya mengalahkan Tiongkok. Meskipun rekor pertemuan kami lebih
baik, kami harus tetap fokus dan tidak boleh lengah. Mudah-mudahan kami
bisa main lebih baik dari hari ini dan menuntaskan semuanya dengan
baik,” kata Liliyana lagi.
Tontowi/Liliyana dan Chan/Goh pernah sembilan kali berhadapan sebelumnya. Skor pertemuan mereka 8-1 untuk pasangan Indonesia.
Pertemuan
terakhir terjadi di babak penyisihan grup C Olimpiade Rio 2016 lalu.
Saat itu Tontowi/Liliyana menang dua game langsung dengan 21-15 dan
21-11.
“Besok
walaupun sudah pernah menang di penyisihan, tapi partai final besok
mereka harus fokus ke lapangan aja,” ujar Richard Mainaky, pelatih ganda
campuran.
Dukungan
semangat pun diberikan oleh Gita Wirjawan, Ketua Umum PBSI. Gita
mendukung dan menyaksikan langsung perjuangan atlet Indonesia di
Riocentro Pavilion 4.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Tontowi/Liliyana Sukses Ke Final Olimpiade Rio 2016
Pasangan
ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir melaju ke final Olimpiade
Rio 2016. Mereka mengalahkan unggulan teratas asal Tiongkok, Zhang
Nan/Zhao Yunlei, 21-16 dan 21-15.
“Kuncinya ketenangan, fokus dan kekompakan dari kami,” kata Liliyana.
Ini
merupakan pertemuan kedelapan belas mereka. Tontowi/Liliyana sebelumnya
tertinggal 5-13 di rekor pertemuannya. Dalam delapan pertemuan
terakhir, Tontowi/Liliyana harus menelan kekalahan.
“Kemenangan
ini bukan buat membalas pertandingan sebelumnya atau apa. Tapi ini buat
final Olimpiade. Sebelum main kami anggap kosong-kosong aja,” ujar
Tontowi.
Tontowi/Liliyana
tampil baik dan penuh percaya diri di pertandingan semifinal Olimpiade
Rio 2016. Susul menyusul angka terjadi sejak game pertama dimulai.
Tontowi/Liliyana unggul 7-4 dari Zhang/Zhao. Kedudukan sempat imbang
14-14, namun kemudian pasangan Indonesia tersebut terus melaju 18-15
hingga menang 21-16.
Masuk
ke game dua, Tontowi/Liliyana terus menekan dengan unggul 5-0 di awal.
Tontowi/Liliyana kemudian unggul lagi hingga interval dengan 11-8.
Pertandingan
sempat menegang ketika Zhang/Zhao mencoba menyusul perolehan angka jadi
12-12. Namun perlahan tapi pasti, Tontowi/Liliyana pun membuat jarak
poin, mereka unggul 17-14. Tontowi/Liliyana menang 21-15 setelah
pengembalian Zhao yang melebar meninggalkan lapangan.
“Saat
sudah unggul, saya nggak berpikir tentang menang. Poin 20 juga saya
berpikir masih banyak poin. Saya cuma berpikir poin poin poin aja. Pas
liat angka 20 juga saya nggak tau siapa yang 20. Pokoknya fokus aja
dulu. Bola masuk aja dulu, kami bikin poin,” ungkap Tontowi.
“Permainan
tadi cukup ketat tapi kami nggak memikirkan poin udah berapa leading
atau ketinggalan. Kami tetap fokus poin satu persatu,” tambah Liliyana
lagi.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Greysia/Nitya Juara Grup C Olimpiade Rio 2016
Kemenangan Greysia
Polii/Nitya Krishinda Maheswari di babak penyisihan grup C Olimpaide Rio
2016 seolah mengobati kekecewaan setelah kekalahan Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan. Berlangsung tepat setelah pertandingan
Hendra/Ahsan, Greysia/Nitya meraih hasil menggembirakan dengan merebut
predikat juara grup dan menumbangkan Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei
(Malaysia), dengan dua game langsung, 21-19, 21-19.
Greysia/Nitya sukses
membalas kekalahan mereka atas Hoo/Woon di kejuaraan BCA Indonesia Open
Super Series Premier 2106 lalu. Meskipun menang straight game, namun
pertandingan kedua pasangan berlangsung sengit.
Di game pertama,
perebutan angka sudah sangat ketat. Permainan reli yang menjadi ciri
khas ganda putri, sering terjadi di duel kedua pasangan ini.
Greysia/Nitya sempat ketinggalan 16-18 di akhir game pertama, namun
dengan gigih, pasangan unggulan ketiga ini balik menekan dan meraih poin
demi poin hingga akhirnya mengamankan game pertama.
Pada game kedua,
pertandingan berlangsung sama sengitnya. Hoo/Woon tak mau begitu saja
menyerahkan titel juara grup C kepada Greysia/Nitya. Mereka tampak jatuh
bangun mengejar penempatan-penempatan bola Greysia/Nitya yang sangat
brilian.
“Kami bersyukur bisa
jadi juara grup, ini menambah kepercayaan diri kami di babak
selanjutnya. Kami sudah mempelajari video pertandingan, kenapa
sebelumnya kami kalah. Kami lebih kontrol diri, waktu pertemuan
sebelumnya, kami terburu-buru. Sekarang kalau mau netting, kami pede,
mau ngangkat bola, kami juga pede sama defense kami,” beber Greysia soal
laga hari ini.
“Tak bisa
dipungkiri, waktu pertemuan sebelumnya, kondisi kami kurang baik.
Sekarang kami benar-benar siap menghadapi mereka. Kami bermain lebih
tenang dan tidak mau masuk pola lawan. Kalau ikut pola lawan, mereka
keenakan bisa mengontrol kami. Saat lawan siap dengan bola-bola panjang,
kami kasih pukulan-pukulan setengah, jadi mereka tidak enak sendiri,”
tutur Nitya.
“Kualitas permainan
Greysia/Nitya sudah lebih baik dari kemarin, di semua aspek dengan lawan
yang dihadapi hari ini. Greysia/Nitya lebih sabar menghadapi lawan,
jika ada kesempatan langsung menyerang. Setelah ini kami akan lihat
siapa lawan di perempat final, kami akan mempelajari strategi lawan,”
ungkap Eng Hian, pelatih Greysia/Nitya.
Sementara sudah dua
wakil yang memastikan diri menjadi juara grup. Pasangan ganda campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga keluar sebagai penghuni puncak
klasemen grup C setelah menaklukkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying
(Malaysia), dengan skor 21-15, 21-11.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Tontowi/Liliyana Juara Grup C Olimpiade Rio 2016
Ganda
campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses melaju ke perempat final
dan menjadi juara grup C Olimpiade Rio 2016. Pasangan Indonesia ini
mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, Malaysia, 21-15 dan 21-11.
Di
game pertama, perolehan angka Tontowi/Liliyana terus tertinggal. Mereka
baru menyamakan kedudukan di poin 13-13. Tontowi/Liliyana unggul
pertama kalinya di poin 16-15, hingga kemudian menang 21-15.
“Game
pertama waktu ketinggalan 6-11, Owi/Butet banyak mengikuti pola
permainan lawan dan return servicenya yang banyak lurus-lurus sudah
ditunggui lawan. Setelah angka 11, mereka rubah pola permainan dengan
banyak bola silang, membuat mereka terus menambah angka,” jelas Richard
Mainaky, pelatih ganda campuran.
Masuk
ke game dua, penampilan Tontowi/Liliyana membaik. Mereka tampil
meyakinkan dan terus memimpin jauh perolehan angka. Tontowi/Liliyana
menang 21-11 di game kedua.
“Penampilan
kami tadi baik dan pasti kekompakan dan ketenangan harus kami jaga
terus. Supaya besok tampil lebih baik lagi. Yang penting kami harus
fokus poin demi poin,” kata Liliyana.
Hasil
ini membawa Tontowi/Liliyana ke perempat final dengan kemenangan
sempurna. Mereka sukses mengantongi tiga kemenangan utuh dari
lawan-lawannya.
Tontowi/Liliyana
dan Chan/Goh sendiri sebelumnya sudah sama-sama mengamankan dua
kemenangan atas Bodin Isara/Savitree Amitrapai, Thailand dan Robin
Middleton/Leanne Choo, Australia.
“Menghadapi
perempat final, Owi/Butet sudah siap. Terutama saya lihat Owi sudah
lebih percaya diri dengan bola-bola atasnya,” kata Richard.
“Kami
semakin yakin dengan permainan kami. Mudah-mudahan bisa memberikan yang
terbaik. Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia,” ucap
Liliyana.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Jordan/Debby Runner Up Grup A Olimpiade Rio 2016
Partai
perebutan juara grup A Olimpiade Rio 2016, sektor ganda campuran,
akhirnya dimenangkan oleh pasangan Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei.
Praveen Jordan/Debby Susanto kalah dua game langsung dari Zhang/Zhao,
11-21 dan 18-21.
Dua pasangan ini pun dipastikan lolos ke babak perempat final.
Di
game pertama, Jordan/Debby terus berada di bawah tekanan lawan. Mereka
kerap tertinggal dan kesulitan dalam mengembalikan serangan yang
dilancarkan Zhang/Zhao.
“Mereka nngak mau kasih kita bola nyerang. Jadi maksa terus buat nurunin bola, kami yang banyak ketekan terus,” kata Debby.
Masuk
ke game dua, Jordan/Debby mulai menunjukkan perlawanan. Mereka bisa
mendekati perolehan angka lawan, dan hampir saja membuka peluang untuk
merebut game kedua. Sayang akhirnya Jordan/Debby tetap harus mengakui
keunggulan Zhang/Zhao.
“Game
kedua sudah jauh lebih enak mainnya. Pola juga udah dapet. Mereka sudah
keikut permainan kami. Tapi kelebihan mereka ya di poin-poin tua tetap
tenang. Jadi mereka bisa ubah pola permainan lagi,” jelas Debby.
Ganda
campuran memastikan dua wakilnya ke perempat final. Sebelumnya Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir juga sudah lolos usai jadi juara grup. Greysia
Polii/Nitya Krishinda Maheswari juga sukses menjadi juara grup. Hanya
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang gagal lolos penyisihan grup.
“Owi/Butet
juara grup dan Jordan/Debby runner up, mudah-mudahan mereka nggak
langsung ketemu di perempat final,” ujar pelatih ganda campuran, Richard
Mainaky.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Linda Kalah Dari Vietnam Olimpiade Rio 2016
Linda
Wenifanetri gagal mengamankan kemenangan pertamanya di babak penyisihan
grup J Olimpiade Rio 2016. Ia kalah dua game langsung, 21-11 dan 21-12
dari pemain Vietnam, Vu Thi Trang.
“Tadi
pola saya dan dia hampir sama, tapi dia lebih ada inisiatif duluan
untuk menyerang, Saya sudah coba mempercepat duluan, tapi malah ada yang
mati sendiri. Vu juga lebih punya inisiatif untuk batesin duluan. Ada
beberapa poin saya lob nya agak lambung, tapi malah saya yang keatur,”
ungkap Linda kepada badmintonindonesia.org.
“Dari
segi penampilan ya kurang memuaskan. Kalau dilihat dari cara mainnya
sudah benar, namun secara kecepatannya di masih kurang. Dia kan biasa
mengontrol lawan, tapi tadi dia nggak dapat sama sekali untuk hal
tersebut. Pola lawan banyak bola lurus, tapi Linda kurang antisipasi,”
kata Bambang Supriyanto, pelatih tunggal putri.
Kalah
dari Vu langkah Linda untuk lolos ke perempat final pun terasa kian
sulit. Pasalnya di babak penyisihan grup ini masing-masing hanya akan
diambil satu wakil.
Tunggal putri Indonesia ini berada di grup J dengan Vu dan rangking enam dunia, Nozomi Okuhara dari Jepang. Selanjutnya, Linda harus berjuang mati-matian untuk menghadapi Okuhara.
Linda
sudah lima kali berhadapan dengan Okuhara. Ia pernah menang dua kali di
tahun 2012. Namun di pertemuan terakhir mereka di All England 2016,
Linda kalah 11-21 dan 10-21.
Okuhara sendiri berhasil mengantongi kemenangan pertamanya setelah mengalahkan Vu, 21-10 dan 21-8.
“Besok Linda harus lebih berani. Dia harus punya inisiatif. Dan dari kecepatannya, dia harus bisa maksimal,” ujar Bambang.
souce: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Perjuangan Hendra/Ahsan Terhenti Olimpiade Rio 2016
Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan harus menghentikan langkah di Olimpiade Rio de
Janeiro 2016 setelah gagal melewati fase penyisihan grup D, tiket
perempat final pun melayang. Kekalahan atas Chai Biao/Hong Wei
(Tiongkok), 15-21, 17-21, membuat Hendra/Ahsan tak dapat menempati
posisi dua teratas di klasemen grup.
Pada pertandingan
sebelumnya, Hendra/Ahsan juga tak berhasil membukukan kemenangan atas
Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang). Tiket perempat final pun
akhirnya jatuh ke tangan Endo/Hayakawa dan Chai/Hong. Hendra/Ahsan
berada di posisi ketiga, diikuti oleh Manu Attri/Sumeeth Reddy asal
India di posisi keempat.
Sama seperti laga
melawan Endo/Hayakawa, Hendra/Ahsan pun tidak tampil di permainan
terbaik mereka saat melawan Chai/Hong. Di game pertama, Chai/Hong
bermain dengan rapi dan nyaris tak membuat kesalahan. Sebaliknya,
Hendra/Ahsan kesulitan menembus pertahanan Chai/Hong. Kualitas serangan
Hendra/Ahsan tak setajam biasanya, justru serangan Chai/Hong yang kerap
membuahkan angka.
Pada game kedua,
Hendra/Ahsan sempat menghembuskan angin segar saat balik memimpin
perolehan angka 15-12. Namun Chai/Hong tak henti-hentinya menekan
Hendra/Ahsan dengan mencegat bola-bola pengembalian Hendra/Ahsan di
depan net. Rotasi permainan Hendra/Ahsan pun kurang berjalan dengan
baik, beberapa kali Chai/Hong berhasil meraih angka dengan menempatkan
bola di area yang sulit dijangkau Hendra/Ahsan.
“Tadi permainan kami
tidak keluar, serangan dari pasangan Tiongkok juga berbahaya. Di game
pertama, kami terlalu gampang mengangkat bola, jadi kami diserang terus.
Saat game kedua sebetulnya sudah lebih enak, tetapi kami melakukan
kesalahan di poin-poin kritis,” tutur Hendra usai laga.
“Saat servis
dinyatakan fault, itu posisinya kami memimpin perolehan angka, jadi
menambah angka lagi untuk lawan. Pastinya kami kecewa, tetapi kami sudah
berusaha melakukan yang terbaik,” ujar Hendra menambahkan.
Hendra/Ahsan
merupakan satu-satunya wakil Indonesia di sektor ganda putra. Pasangan
unggulan kedua ini merupakan salah satu harapan untuk meraih medali
emas. Namun perjuangan Hendra/Ahsan tetap patut diapresiasi, Indonesia
masih memiliki harapan di sektor ganda campuran lewat pasangan Tontowi
Ahmad/Liliyana Natsir yang juga ditarget emas.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Jadwal Pertandingan Badminton Babak Penyisihan Group Olimpiade Rio 2016:
Jadwal Pertandingan Badminton Babak Penyisihan Group Olimpiade Rio 2016:
19.00 WIB: Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan [Indonesia] vs Chai Biao/Hong Wei [Tiongkok]
19.35 WIB: Greysia Polii /Nitya Krishinda Maheswari [Indonesia] vs Vivian Kah Mun Hoo/ Khe Wei Woon [ Malaysia]
20.10 WIB: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [Indonesia] vs Chan Peng Soon/Goh Liu Yin [Malaysia]
21.20 WIB: Linda Wenifanetri [Indonesia] vs Vu Thi Trang [Vietnam]
00.40 WIB: Praveen Jordan/ Debby Susanto [Indonesia] vs Zhang Nan/Zhao Yunlei [Tiongkok]
Related Posts:
Greysia/Nitya Pastikan Tiket Perempat Final Olimpiade Rio 2016
Pasangan ganda putri
Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari memastikan tiket babak perempat
final Olimpiade Rio de Janeiro 2106 lewat kemenangan straight game atas
Heather Olver/Lauren Smith (Inggris Raya), 21-10, 21-13.
Greysia/Nitya tampil
meyakinkan pada pertandingan kedua penyisihan grup C ini. Di game
pertama, mereka terus menekan pertahanan Olver/Smith. Rotasi permainan
pasangan Indonesia ini juga berjalan dengan baik. Nitya tak cuma handal
sebagai tukang gebuk di belakang lapangan, namun ia memainkan peran
dengan baik saat mesti beraksi di depan net.
Di game kedua,
keadaan sempat berbalik. Olver/Smith mengungguli Greysia/Nitya 4-1 di
awal permainan. Greysia/Nitya akhirnya mampu menyamakan kedudukan di
posisi 6-6 dengan meladeni permainan agresif yang diterapkan
Olver/Smith. Tujuh poin berturut-turut diraih Greysia/Nitya hingga 16-12
dan akhirnya mengambil alih kendali permainan hingga memenangkan
pertandingan.
“Greysia/Nitya
mainnya oke di game pertama, sudah benar dengan bola-bola setengah
smash. Namun pola ini diantisipasi lawan pada game kedua, sehingga
perolehan angka jadi imbang. Jadi saya instruksikan mereka untuk ubah
strategi banyak beri bola-bola panjang ke belakang,” kata Eng Hian,
pelatih Greysia/Nitya.
“Masih ada beberapa hal yang perlu dievaluasi dari penampilan Greysia/Nitya, terutama dari faktor non teknis,” imbuh Eng.
“Pola kami yang
setengah smash sudah terbaca, jadi kami tidak menggunakan strategi itu
lagi. Kami arahkan ke badan lawan dan sebagainya,” ujar Nitya.
Greysia/Nitya masih
akan melakoni satu laga di penyisihan grup C melawan wakil Malaysia,
Vivian Kah Mun Hoo/Woon Khe Wei, untuk menentukan posisi juara grup.
Greysia/Nitya dan Hoo/Woon masing-masing sudah mengantongi dua
kemenangan, yang pertama dari Olver/Smith, kemudian satu kemenangan lagi
dari pasangan Hong Kong, Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet.
“Penampilan kami
hari ini lebih baik, lebih bisa menyesuaikan dengan kondisi lapangan.
Tadi kami bisa mengatasi rasa nervous saat lawan memimpin perolehan
angka, kami tetap tenang. Semoga besok-besok kami bisa lebih solid dalam
mengatasi kondisi seperti ini. Soal persiapan, kami mau lebih jaga
pikiran, kontrol diri, jaga hati,” jelas Greysia.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Tontowi/Liliyana Aman Ke Perempat Final Olimpiade Rio 2016
Pasangan
ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil amankan
kemenangan kedua di babak penyisihan grup C Olimpiade Rio 2016.
Tontowi/Liliyana mengalahkan Bodin Isara/Savitree Amitrapai, Thailand,
21-11 dan 21-13. Dengan demikian, tiket perempat final pun sudah pasti
diamankan pasangan nomor satu Indonesia tersebut.
Game
pertama berlangsung, Tontowi/Liliyana berhasil menang dengan mudah.
Namun masuk ke game dua, setelah unggul 6-4, Tontowi/Liliyana malah
balik tertinggal 6-11.
“Kalau
Olimpiade kan begitu ya rata-rata pertandingannya. Walaupun game
pertama menang mudah, game kedua ada ragu-ragu sedikit pas ketinggalan.
Tapi kami tetap tenang, karena kalau kami panik kan justru kami akan
banyak buat salah. Saya tetap mendukung Owi, kami bisa mengubah,
mengejar poin, dan pas udah sama, udah lebih tenang,” jelas Liliyana
kepada badmintonindonesia.org.
Beruntungnya,
ketertinggalan tidak berlangsung lama. Tontowi/Liliyana bisa
mengembalikan permainan mereka, dan terus memimpin pertandingan.
Tontowi/Liliyana sukses menang dua game langsung.
“Kami
percaya, selama belum 21, kami belum kalah. Begitupun kalau leading 21,
apapun bisa terjadi, belum tentu menang,” ujar Liliyana.
“Game
pertama mereka main sudah sesuai pola mereka. Bola-bola no lob dan itu
menyulitkan lawan. Di game kedua mereka sudah diantisipasi lawan, jadi
tertinggal 6-11. Setelah polanya diganti dengan membuka bola ke belakang
dulu, mereka bisa keluar dari tekanan,” kata Richard Mainaky, pelatih
ganda campuran.
Tontowi/Liliyana
kini tinggal menjalani satu laga lagi untuk menentukan posisi juara
grup C. Mereka akan berhadapan dengan pasangan Malaysia, Chan Peng
Soon/Goh Liu Ying.
Di
babak pertama penyisihan grup C, Tontowi/Liliyana menang telak dari
pasangan Australia Robin Middleton/Leanne Choo, dengan skor 21-7 dan
21-8.
“Hasil
ini membuat kami lebih percaya diri. Kami berharap, semakin hari kami
harus semakin baik. Kemarin karena lawannya lebih di bawah, kami bisa
oke hasilnya. Dan hari ini lawannya lebih di atas dari yang kemarin,
kami berharap lebih baik dan terbukti kami bisa lebih oke lagi.
Mudah-mudahan tiap hari ada peningkatan lagi dan kami bisa tampil lebih
percaya diri lagi,” ungkap Liliyana.
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Hendra/Ahsan Dihadang Wakil Jepang Olimpiade Rio 2016
Hasil
pertandingan di panggung olimpiade memang tak bisa diprediksi. Sebuah
kejutan terjadi di babak penyisihan grup D ganda putra Olimpiade Rio
2016 dimana pasangan unggulan kedua asal Indonesia, Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan, dikalahkan Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa
(Jepang), lewat pertarungan tiga game dengan skor 17-21, 21-16, 14-21.
Padahal
kalau melihat catatan rekor pertemuan, Hendra/Ahsan menang telak dengan
skor 9-0. Akan tetapi, seperti diutarakan Herry Iman Pierngadi, pelatih
Hendra/Ahsan, rekor ini jangan dijadikan patokan, karena apapun bisa
saja terjadi, apalagi di olimpiade.
Membuka
permainan di game pertama, Hendra/Ahsan sudah kecolongan start dan
tertinggal 5-11 di interval. Hendra/Ahsan tak bermain pada penampilan
terbaik mereka, kesalahan demi kesalahan kerapkali dilakukan Hendra di
depan net, begitupun Ahsan yang beberapa smash andalannya gagal
diseberangkan.
Hal
ini tampaknya dipandang Endo/Hayakawa sebagai sebuah kesempatan untuk
mencuri kemenangan perdana mereka, tentunya tekanan ada di Hendra/Ahsan
yang lebih dijagokan.
Berhasil
menemukan irama permainan di game kedua, penampilan Hendra/Ahsan
kembali menurun di game penentuan dengan ketinggalan 1-7. Pasangan Juara
Dunia 2013 dan 2015 ini begitu sering memberikan poin cuma-cuma untuk
lawan akibat kesalahan sendiri yang dilakukan.
Hendra/Ahsan
memang tak begitu saja menyerah, poin sempat merangkak naik di akhir
game ketiga, namun ketertinggalan mereka cukup jauh, akhirnya
Endo/Hayakawa membalas sembilan kekalahan mereka dengan satu kemenangan
di saat yang tepat.
“Pasangan
Jepang lebih siap dari segi pertahanan, sedangkan kami kurang sabar
waktu menyerang. Di game kedua, kami bisa unggul di permainan depan.
Tetapi di game ketiga, mereka main bertahan lagi, kami terlalu mau
langsung mematikan lawan, seharusnya mengatur bola dulu,” jelas Hendra
soal permainan.
“Hari ini saya memang sedang tidak enak melakukan servis, banyak yang tidak sampai,” Hendra mengakui.
“Lawan
tidak mudah ditembus, pada akhirnya kami banyak melakukan kesalahan
sendiri. Pada game kedua, lapangan kami ‘menang angin’, jadi lebih enak
untuk menekan lawan,” ucap Ahsan.
Hendra/Ahsan
masih punya peluang untuk merebut tiket perempat final. Satu laga lagi
melawan Chai Biao/Hong Wei (Tiongkok), akan menjadi laga penentu,
siapakah yang akan menemani Endo/Hayakawa ke perempat final.
Pertandingan
Hendra/Ahsan melawan Chai/Hong akan dilangsungkan pada Sabtu (13/8),
disiarkan langsung di stasiun televisi SCTV pada pukul 19.00 WIB. source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Hasil Lengkap Hari Kedua Group Stage Badminton Olimpiade Rio 2016
Hasil Lengkap Hari Kedua Group Stage Badminton Olimpiade Rio 2016
MS - Group J
Tommy Sugiarto [7][INA] vs Howard Shu [USA]
21-14 21-10 0:36
XD - Group A
Praveen Jordan/Debby Susanto [INA] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [GER]
21-16 21-15 0:42
MD - Group D
Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [JPN] vs
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [2][INA]
21-17 16-21 21-14 0:55
XD - Group C
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [3][INA] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [THA]
21-11 21-13 0:30
WD - Group C
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii [3][INA] vs Heather Olver/Lauren Smith [GBR]
21-10 21-13 0:40
Source: Tournamentsoftware.com
MS - Group J
Tommy Sugiarto [7][INA] vs Howard Shu [USA]
21-14 21-10 0:36
XD - Group A
Praveen Jordan/Debby Susanto [INA] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [GER]
21-16 21-15 0:42
MD - Group D
Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [JPN] vs
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [2][INA]
21-17 16-21 21-14 0:55
XD - Group C
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [3][INA] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [THA]
21-11 21-13 0:30
WD - Group C
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii [3][INA] vs Heather Olver/Lauren Smith [GBR]
21-10 21-13 0:40
Source: Tournamentsoftware.com
Related Posts:
Live Streaming Penyisihan Group Badminton Olimpiade Rio 2016
Live Streaming Penyisihan Group Badminton Olimpiade Rio 2016 akan dimulai pukul 18.00. Bagi
kamu-kamu yang sudah menunggu live streaming pertandingan-pertandingan
kelas atas yang akan dimainkan oleh para bintang-bintang dunia. Berikut
ini alamat lengkap live streamingnya. Selamat menikmati.
Related Posts:
Tommy Tundukkan Shu Olimpiade Rio 2016
Tommy
Sugiarto memetik kemenangan cukup telak atas Howard Shu (Amerika
Serikat), pada babak penyisihan grup J, Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Tommy menang dua game langsung dengan skor 21-14, 21-10.
Kekuatan
diatas kertas memang menunjukkan bahwa Tommy jauh lebih unggul dari
Shu. Kenyataan di lapangan pun demikian, Tommy membuat Shu tak dapat
berkutik. Dengan permainan reli yang memang menjadi andalan Tommy, ia
membuat Shu sulit mengembangkan permainan.
Menang
mudah di game pertama, Tommy kian tak terbendung di game kedua. Ia
unggul jauh hingga 7-3 dan Shu semakin dibawah tekanan. Meskipun
beberapa kali meraih angka dengan mendaratkan dropshot tajam di sisi
kanan Tommy, namun Shu belum berhasil menahan laju lawannya tersebut.
Satu pukulan tajam yang diarahkan Tommy di sisi kanan Shu yang gagal
dikembalikan dan menyangkut di net, membuat Tommy akhirnya menang
straight game.
“Di
game pertama setelah interval game, saya merasa lebih percaya diri,
saya bisa mengembangkan permainan, jadi lawan tidak mudah menyerang.
Faktor angin cukup berpengaruh, shuttlecock agak lambat, tetapi tidak
terlalu jadi masalah,” kata Tommy usai laga.
“Tommy
masih berdaptasi dengan situasi lapangan, penampilan tadi masih 70
persen dari seluruh kemampuan Tommy. Stamina kedua pemain masih
sama-sama bagus, dan mereka jaga permainan, pola main mereka sebetulnya
sama. Menurut saya Tommy sudah cukup baik, tapi masih ada yang bisa
ditingkatkan, misalnya kecepatannya,” kata Toto Sunarto, pelatih Tommy.
Laga selanjutnya, Tommy akan berhadapan dengan sesama penghuni grup J yaitu Osleni Guerrero (Kuba). Pertandingan antara Tommy melawan
Guerrero akan dilangsungkan Minggu, (14/8), pukul 18.55 WIB. Jeda satu
hari tanpa pertandingan akan dimanfaatkan Tommy untuk latihan.
Diungkapkan Toto, Tommy akan tetap latihan untuk recovery dengan tensi
latihan sekitar 60-70 persen.
“Soal
lawan selanjutnya, kami akan melihat permainan lawan dan menganalisa,
kira-kira strategi apa yang tepat. Guerrero sepertinya hanya
mengandalkan power saja, Maunya lawan diajak lari-lari, supaya dia tidak
mudah mengeluarkan serangannya,” tambah Toto.
“Saya
harus lebih siap lagi di pertandingan selanjutnya, dari awal game
jangan sampai buang poin. Saya harus konsentrasi penuh untuk menjadi
juara grup. Lawan saya adalah pemain menyerang, powernya bagus,” jelas
Tommy.
Pada hari kedua babak penyisihan grup, tiga
wakil Indonesia juga akan bertanding. Mereka adalah Hendra
Setiawan/Mohammad Ahsan, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari serta
dua pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen
Jordan/Debby Susanto.
Pertandingan para pebulutangkis Indonesia disiarkan langsung oleh stasiun televisi SCTV. Berikut jadwal selengkapnya:
18.00 WIB: Tommy Sugiarto vs Howard Shu [USA]
19.35 WIB: Praveen Jordan/ Debby Susanto [Indonesia] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [Jerman]
20.10 WIB: Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan [Indonesia] vs Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa [Jepang]
21.55 WIB: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [Indonesia] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [Thailand]
01.30 WIB: Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari [Indonesia] Vs Heather Olver/Lauren Smith [ Inggris Raya]
19.35 WIB: Praveen Jordan/ Debby Susanto [Indonesia] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [Jerman]
20.10 WIB: Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan [Indonesia] vs Hiroyuki Endo/ Kenichi Hayakawa [Jepang]
21.55 WIB: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [Indonesia] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [Thailand]
01.30 WIB: Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari [Indonesia] Vs Heather Olver/Lauren Smith [ Inggris Raya]
source: badmintonindonesia.org
Related Posts:
Greysia/Nitya Belum Temui Hambatan Olimpiade Rio 2016
Sama seperti pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, wakil ganda
putri Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari belum menemukan hambatan
berarti pada laga perdana di babak penyisihan grup C Olimpiade Rio de
Janeiro 2016.
Greysia/Nitya menang straight game dari Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet (Hong Kong), dengan skor 21-9, 21-11. Greysia/Nitya memang terlihat menguasai jalannya pertandingan. Dari awal game pertama, pasangan Indonesia ini menunjukkan pertahanan yang kokoh hingga sulit ditembus oleh Poon/Tse.
Serangan-serangan Greysia/Nitya pun tak jarang membuahkan poin. Namun deretan kesalahan sendiri yang kerap dilakukan Poon/Tse, membuat poin Greysia/Nitya terus bertambah dengan cepat.
“Pertandingan ini lebih kami manfaatkan untuk penyesuaian lapangan, karena lawan memang tidak berimbang. Poon baru sembuh dari cedera, jadi tidak bisa tampil all out,” kata Nitya kepada Badmintonindonesia.org.
“Kami banyak menyesuaikan diri dengan bola dan rotasi di lapangan. Kami akan bersiap untuk menghadapi lawan besok yang lebih berat. Tentunya harus lebih waspada dan bermain dengan pola menyerang lebih dulu,” tutur Nitya, yang bersama Greysia berasal dari klub Jaya Raya Jakarta.
“Pertandingan ini adalah adaptasi sesungguhnya. Kondisi lapangan, angin, shuttlecok, tidak ada yang berbeda dengan saat latihan. Mungkin anak-anak lebih tegang karena sudah mulai bertanding. Saya belum bisa menilai pertandingan hari ini karena lawan belum imbang. Untuk pertandingan selanjutnya, kami akan menganalisa lawan terlebih dahulu,” kata Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.
Pada babak penyisihan grup C selanjutnya, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan Heather Olver/Lauren Smith (Inggris). Pertandingan akan dilangsungkan besok, Jumat (12/8), pada pukul 01.30 WIB.
Source: Badmintonindonesia.org
Greysia/Nitya menang straight game dari Poon Lok Yan/Tse Ying Tsuet (Hong Kong), dengan skor 21-9, 21-11. Greysia/Nitya memang terlihat menguasai jalannya pertandingan. Dari awal game pertama, pasangan Indonesia ini menunjukkan pertahanan yang kokoh hingga sulit ditembus oleh Poon/Tse.
Serangan-serangan Greysia/Nitya pun tak jarang membuahkan poin. Namun deretan kesalahan sendiri yang kerap dilakukan Poon/Tse, membuat poin Greysia/Nitya terus bertambah dengan cepat.
“Pertandingan ini lebih kami manfaatkan untuk penyesuaian lapangan, karena lawan memang tidak berimbang. Poon baru sembuh dari cedera, jadi tidak bisa tampil all out,” kata Nitya kepada Badmintonindonesia.org.
“Kami banyak menyesuaikan diri dengan bola dan rotasi di lapangan. Kami akan bersiap untuk menghadapi lawan besok yang lebih berat. Tentunya harus lebih waspada dan bermain dengan pola menyerang lebih dulu,” tutur Nitya, yang bersama Greysia berasal dari klub Jaya Raya Jakarta.
“Pertandingan ini adalah adaptasi sesungguhnya. Kondisi lapangan, angin, shuttlecok, tidak ada yang berbeda dengan saat latihan. Mungkin anak-anak lebih tegang karena sudah mulai bertanding. Saya belum bisa menilai pertandingan hari ini karena lawan belum imbang. Untuk pertandingan selanjutnya, kami akan menganalisa lawan terlebih dahulu,” kata Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI.
Pada babak penyisihan grup C selanjutnya, Greysia/Nitya akan berhadapan dengan Heather Olver/Lauren Smith (Inggris). Pertandingan akan dilangsungkan besok, Jumat (12/8), pada pukul 01.30 WIB.
Source: Badmintonindonesia.org
Related Posts:
Jordan/Debby Atasi Lawan Pertamanya Olimpiade Rio 2016
Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil atasi lawan pertamanya di penyisihan grup A Olimpiade Rio 2016 (11/8). Pasangan Indonesia ini mengalahkan duet Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi Wah, 21-12, 19-21 dan 21-15.
“Pola permainan yang sudah diterapkan dengan menyerang dan banyak memberikan bola pendek ke arah backhand, sudah bisa berjalan baik. Sehingga di game pertama permainan lawan sulit berkembang,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran.
Jordan/Debby tak menghadapi kesulitan di game pertamanya. Namun hal itu tak berlangsung sama dengan game berikutnya. Di game kedua, Jordan/Debby sebenarnya punya peluang untuk menang straight game. Sayang setelah unggul 19-16, Jordan/Debby malah ditikung lawan menjadi 19-21.
“Hari ini mereka sudah main di pola mereka tapi poin 19-16 Jordan agak sedikit kendor sehingga permainan lawan berkembang. Di samping itu memang di game kedua posisi menang angin, Jordan banyak ragu-ragu,” tambah Richard lagi.
Beruntung di game ketiga, Jordan/Debby kembali berhasil menguasai lapangan. Poin kemenangan diperoleh dari sambaran Jordan yang tidak bisa dikembalikan Lee.
“Pertama kami benar-benar menerapkan pola sesuai yang kami mau, dan berjalan baik. Game kedua juga sebenarnya udah benar mainnya, cuma memang terburu-buru di poin-poin akhir. Kurang kontrol, jadi panik sendiri,” kata Debby.
Hasil ini sekaligus menahan imbang rekor pertemuan Jordan/Debby dengan Lee/Chau. Sebelumnya, tujuh kali berhadapan, Lee/Chau unggul 4-3. Terakhir di Hong Kong Open 2015, Jordan/Debby menang 21-18 dan 21-18.
Di penyisihan berikutnya, Jordan/Debby akan bertemu Michael Fuchs/Birgit Michels, Jerman.
“Nanti malam akan nonton video dan diskusi dengan kak Icad (Richard Mainaky), untuk polanya. Yang pasti nggak boleh lengah. Kalau Eropa rata-rata polanya rapi dan percaya diri. Jadi kami nggak boleh anggap enteng. Tetap harus waspada,” ucap Debby.
Source: Badmintonindonesia.org
Related Posts:
Tontowi/Liliyana Menang Mudah Di Laga Perdana Olimpiade Rio 2016
Pasangan ganda campuran andalan Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana
Natsir menang mudah atas pasangan Australia, Robin Middleton/Leanne Choo
pada babak penyisihan group C, di ajang Olimpiade Rio De Janeiro 2016.
Dalam 25 menit, Tontowi/Liliyana menang 21-7 dan 21-8.
“Permainan hari ini udah oke. Lapangannya terasa ada angin. Yang perlu diperbaiki adalah meminimaliskan lagi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih bisa membaca arah angin. Besok persiapan harus lebih fokus lagi dan nggak boleh lengah karen pastinya semakin hari lawan semakin berat,” ungkap Liliyana kepada badmintonindonesia.org.
Di game pertama, Tontowi/Liliyana langsung melaju dengan skor 6-2. Serangan Tontowi/Liliyana sulit untuk dikembalikan oleh pasangan Middleton/Choo. Tontowi/Liliyana melaju dengan skor 11-3 hingga menang 21-7.
Selanjutnya di game kedua, Tontowi/Liliyana langsung melaju dengan perolehan angka 11-2. Middleton/Choo tidak dapat mengembangkan permainan mereka dan keluar dari tekanan Tontowi/Liliyana. Tontowi/Liliyana mengakhiri game kedua dengan skor 21-8.
“Permainan Owi/Butet bagus hari ini mereka bisa langsung in dan menyerang. Sehingga permainan musuh tidak berkembang. Kualitas serangan mereka juga oke dan tidak mati-mati sendiri. Untuk pertahanan ada sedikit sekali hal-hal yang perlu diperbaiki. Pukulan Owi, bola-bola belakang kanan dan setengahnya juga menunjukkan kualitas yang bagus,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran.
Babak penyisihan berikutnya Tontowi/Liliyana akan ditantang pasangan Thailand, Bodin Isara/Savitree Amitrpai. Keduanya belum pernah berhadapan di lapangan.
Source: Badmintonindonesia.org
“Permainan hari ini udah oke. Lapangannya terasa ada angin. Yang perlu diperbaiki adalah meminimaliskan lagi kesalahan-kesalahan sendiri dan lebih bisa membaca arah angin. Besok persiapan harus lebih fokus lagi dan nggak boleh lengah karen pastinya semakin hari lawan semakin berat,” ungkap Liliyana kepada badmintonindonesia.org.
Di game pertama, Tontowi/Liliyana langsung melaju dengan skor 6-2. Serangan Tontowi/Liliyana sulit untuk dikembalikan oleh pasangan Middleton/Choo. Tontowi/Liliyana melaju dengan skor 11-3 hingga menang 21-7.
Selanjutnya di game kedua, Tontowi/Liliyana langsung melaju dengan perolehan angka 11-2. Middleton/Choo tidak dapat mengembangkan permainan mereka dan keluar dari tekanan Tontowi/Liliyana. Tontowi/Liliyana mengakhiri game kedua dengan skor 21-8.
“Permainan Owi/Butet bagus hari ini mereka bisa langsung in dan menyerang. Sehingga permainan musuh tidak berkembang. Kualitas serangan mereka juga oke dan tidak mati-mati sendiri. Untuk pertahanan ada sedikit sekali hal-hal yang perlu diperbaiki. Pukulan Owi, bola-bola belakang kanan dan setengahnya juga menunjukkan kualitas yang bagus,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran.
Babak penyisihan berikutnya Tontowi/Liliyana akan ditantang pasangan Thailand, Bodin Isara/Savitree Amitrpai. Keduanya belum pernah berhadapan di lapangan.
Source: Badmintonindonesia.org
Related Posts:
Jadwal Hari Kedua Group Stage Badminton Olimpiade Rio 2016
Draw Day 2 Group Stage Rio 2016 Olympic Games
[18.00 WIB]
MS - Group J
Tommy Sugiarto [7][INA] vs Howard Shu [USA]
Ranking: 9-67
Record: 0-0
[19.35 WIB]
XD - Group A
Praveen Jordan/Debby Susanto [INA] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [GER]
Ranking: 5-18
Record: 2-0
Last Meeting: Round 1 OUE Singapore Open 2016, Praveen/Debby WON 21-17 21-16
[20.10 WIB]
MD - Group D
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [2][INA] vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [JPN]
Ranking: 2-8
Record: 9-0
Last Meeting: Group Stage Dubai World Superseries Finals 2015, Ahsan/Hendra WON 21-17 21-19
[21.55 WIB]
XD - Group C
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [3][THA] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [THA]
Ranking: 3-15
Record: 0-0
[01.30 WIB/13-8]
WD - Group C
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii [3][INA] vs Heather Olver/Lauren Smith [GBR]
Ranking: 4-24
Record: 1-0
Last Meeting: Group Stage VIVO BWF Sudirman Cup 2015, Nitya/Greysia WON 21-15 Retired
Live on SCTV!
Source: Tournamentsoftware.com
[18.00 WIB]
MS - Group J
Tommy Sugiarto [7][INA] vs Howard Shu [USA]
Ranking: 9-67
Record: 0-0
[19.35 WIB]
XD - Group A
Praveen Jordan/Debby Susanto [INA] vs Michael Fuchs/Birgit Michels [GER]
Ranking: 5-18
Record: 2-0
Last Meeting: Round 1 OUE Singapore Open 2016, Praveen/Debby WON 21-17 21-16
[20.10 WIB]
MD - Group D
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan [2][INA] vs Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa [JPN]
Ranking: 2-8
Record: 9-0
Last Meeting: Group Stage Dubai World Superseries Finals 2015, Ahsan/Hendra WON 21-17 21-19
[21.55 WIB]
XD - Group C
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir [3][THA] vs Bodin Isara/Savitree Amitrapai [THA]
Ranking: 3-15
Record: 0-0
[01.30 WIB/13-8]
WD - Group C
Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii [3][INA] vs Heather Olver/Lauren Smith [GBR]
Ranking: 4-24
Record: 1-0
Last Meeting: Group Stage VIVO BWF Sudirman Cup 2015, Nitya/Greysia WON 21-15 Retired
Live on SCTV!
Source: Tournamentsoftware.com
Related Posts:
Jadwal Tayangan Bulutangkis Live Olimpiade Rio 2016
Berikut jadwal tayangan bulutangkis live Olimpiade yang akan disiarkan secara langsung oleh SCTV.
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 18.45 - 19.30 WIB Ganda Putra Indonesia vs India
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 20.00 - 20.45 WIB Ganda Putri Indonesia vs Hongkong
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 20.45 - 21.30 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Hongkong
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 01.15 - 02.10 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Australia
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 19.20 - 20.10 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Jerman
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 20.10 - 20.50 WIB Ganda Putra Indonesia vs Jepang
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 21.40 - 22.35 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Thailand
Source: Sctv.co.id
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 18.45 - 19.30 WIB Ganda Putra Indonesia vs India
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 20.00 - 20.45 WIB Ganda Putri Indonesia vs Hongkong
Kamis, 11 Agustus 2016 pukul 20.45 - 21.30 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Hongkong
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 01.15 - 02.10 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Australia
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 19.20 - 20.10 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Jerman
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 20.10 - 20.50 WIB Ganda Putra Indonesia vs Jepang
Jumat, 12 Agustus 2016 pukul 21.40 - 22.35 WIB Ganda Campuran Indonesia vs Thailand
Source: Sctv.co.id
Related Posts:
Langganan:
Postingan (Atom)